Minggu, 27 November 2011

Baso Wonogiri

Apakah Anda suka Bakso? Kalau ya, pasti tak akan pernah melewatkan bakso-bakso sentuhan putra Wonogiri.
Wonogiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu kata wono yang berarti sawah, ladang, alas dan giri yang berarti gunung. Maka jangan heran kalau Anda datang ke Wonogiri akan melihat rangkaian sawah yang menghampar dan akan berujung pada tumpukan pengunungan indah yang terlihat mengitari Anda.
Belum lagi kalau Anda masuk di lingkaran waduk Gajah Mungkur, arah dari Solo menembus Gunung Belah, langsung terlihat hamparan air dan pepohonan serta deretan pegunungan yang tak putus dari sis kiri pandangan Anda hingga ujung kanan mata Anda melihat. Sebuah waduk yang menghentikan air di kali hulu Bengawan Solo itu. Anda seakan berada di tengah-tengah pegunungan yang hijau mengitari Anda, dengan pemandangan air waduk yang terlihat indah. Anda juga akan melihat bongkahan pulau di tengah-tengah air yang menggenang di danau buatan itu.
Tidak hanya terkenal akan waduknya yang dikelilingi pemandangan yang indah, Anda juga dapat menikmati wisata yang menyenangkan di sana. Waduk itu juga mengandung species ikan yang banyak, sehingga warga sekitar ada yang berprofesi sebagai nelayan untuk membiayai hidupnya sehari-hari.
Ada lagi yang mungkin selalu kangeni dari makanan khas, yaitu Bakso dan Mie Ayam Wonogiri. Di kota manapun Anda, Anda dapat menikmati bakso khas rasa Wonogiri yang nikmatnya luar biasa. Mungkin Anda sering juga menikmati bakso-bakso dari daerah lain, tetapi bakso sentuhan orang Wonogiri memiliki rasa khas yang tidak dimiliki oleh penggiat bakso dari luar Wonogiri.
Karena kekhasan rasa itulah, banyak pengusaha bakso yang sukses menyebar di berbagai kota. Jakarta, Bandung, Medan, Lampung, Bali, Semarang, dan kota-kota besar lainnya adalah kota dimana para pengusaha Bakso asal Wonogiri menjajakan kreasinya.
Bakso-bakso yang telah menasional seperti Bakso Lapangan Tembak, Bakso Titoti adalah sebagian kecil contoh bakso sentuhan orang Wonogiri. Masih banyak bakso-bakso yang mungkin menyebar di sekitar Anda yang dengan penuh rasa dibuat oleh putra asli Wonogiri. Brand ‘Gajah Mungkur” sering banyak digunakan untuk menandakan bahwa Bakso itu diracik oleh putra Wonogiri.
Oleh karena itu, kalau Anda melewati kios-kios bakso di pinggir jalan dengan aksesori kata “Wonogiri” atau “Gajah Mungkur” cobalah mampir, dan nikmati agar bisa merasakan Bakso khas Wonogiri.
Selamat mencoba, dan rasakan perbedaannya.

Sumber by wisata.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar